Error: No feed found.
Please go to the Instagram Feed settings page to create a feed.
Liburan ke Chiang Mai Thailand itu ngga bisa asal nurutin pengennya hati. Apalagi kalau kamu orangnya adalah kombinasi tukang ngopi, makan, jajan, jalan, dan belanja. Wah, kalau kaya gini opsinya hanya ada dua: bawa duit yang banyak atau bawa sugar daddy. Canda sudar daddy~
Trus apa jadinya kalau duitnya cupet tapi pengen nyobain semuanya? Eitss, tenang pemirsa, aku mau kasih gambaran umum pengeluaran dan cara untuk menghindari keboncosan selama liburan di Chiang Mai. Ini bisa dipake di tempat lain juga, sih, di Thailand karena kurang lebih akan sama. Yang punya banyak duit dan ngga butuh tips minggir dulu yaaak! LOL
Sebagai kota yang populer selain Bangkok, Chiang Mai tentu saja jadi tujuan banyak turis lokal maupun internasional. Makanya banyak juga pilihan akomodasi sesuai kantong dan pengennya hati. Harga murah di bawah 100k aja udah bisa dapet kamar dengan tipe dorm. Kalaupun ngga mau yang barengan banyak orang, bisa juga dapet private room yang cukup dengan bayar sekitar 300k. Yaaa gimana pinternya ngakalin aja, deh, ya.
Selama beberapa hari di Chiang Mai Thailand kemarin aku nginep di empat tempat yang berbeda. Pertama di daerah dekat bandara, di area gunung, di Old City dan terakhir di Nimman. Range harganya beragam dari sekitar 200k sampai 500k. Ohya, aku nyari tempat kemarin mostly berdasarkan harga dan akses, ya, jadi ngga yang kyut gitu, dan terpenting aku ngga cari yang sharing.
Kalau kamu mau fokus keliling kota pilihan paling aman menurutku di Old City. Tempat satu ini menurutku aksesnya enak banget buat ke mana-mana karena memang pusat turis gitu. Pilihan lainnya yang masih di sekitar kota tapi agak sedikit modern dengan banyak tempat belanja adalah di Nimmanhaemin. Di sini banyak pilihan hotel yang lebih estetik dengan budget yang mungkin masih affordable buat beberapa orang, tapi ngga dulu buat aku eheheh.
Kalau disuruh milih, sih, aku bakal pilih nginep di Old City lagi karena vibesnya yang lebih menyenangkan bahkan buat jalan kaki. Ngga mau dua-duanya? Ya, boleh deh mau di mana aja. Eheheh~
Menyoal sewa transportasi, aku sangat menyarankan untuk mempertimbangkan tujuan yang mau didatangi lebih dulu selama di Chiang Mai Thailand. Kalau ngerti mau ke mana, rutenya seperti apa, maka akan tau juga harus sewa kendaraan yang kaya gimana. Tentu saja akan ngefek ke berapa lama kamu akan sewa motornya juga. Pada akhirnya pertimbangan akan tetap berakhir ke budget. Misalnya kamu mau keliling sekitar kota, daripada sewa motor dengan harga minimal 200 baht/hari mungkin bisa pilih sewa sepeda onthel dengan harga 50 baht/hari. Bisa city tour sekitar kota, mampir kafe yang banyak banget dan sekalian olahraga. Kalau ngga mau keluar duit untuk sewa tinggal jalan kaki buat ke mana-mana. Karena menurutku Old City itu enak buat di explore dengan santai asal ngga terlalu panas LOL.
Contoh lainnya kalau kamu mau pergi bareng satu geng, ya sok atuh sewa mobil biar tinggal patungan. Atau mau pergi ke taman nasional misalnya yang jauh dari kota, ya akan lebih enak kalau sewa motor yang kapasitasnya lebih tinggi yaitu minimal 125cc dengan harga mulai dari 300 baht/hari. Ohya, kalau motor sejauh yang aku tahu mereka ngga menerima booking di awal. Jadi siapa cepat dia dapat. Mendingan telepon dulu sebelum kamu berangkat ke tempat sewanya, just in case mereka ngga punya kendaraan yang available.
Pilihan lainnya kalau pengen yang cukup murah tapi tinggal duduk doang adalah pakai songthaew (angkot), tuktuk, atau ojek online. Kalau buat songthaew di Chiang Mai Thailand ada beberapa warna tergantung daerah yang dituju. Tapi selama di sana yang paling banyak aku lihat adalah yang warna merah. Buat yang satu ini, sih, katanya lebih fleksibel rutenya. Jadi terserah sopirnya mau lewat mana dan siapa yang dianterin duluan. Aku sendiri, sih, belum pernah cobain kemarin jadi kurang tau soal harga.
Nah, untuk transaksi pembelian makan, jajan atau apapun sebenarnya mereka menerima cashless terutama di daerah kota, ya. Pedagang di pasar malam aja bisa banget dibayar pakai QR code. Tapi sejauh yang aku tau untuk pembayaran cara ini hanya bisa dilakukan kalau kamu punya akun bank Thailand. Kalau debit atau credit card aku kurang paham, ya, karena kemarin ngga coba.
Sedangkan kalau kamu pergi ke daerah pinggir kota semacam taman nasional gitu, paling aman bawa cash. Bisa jadi karena koneksi internet atau beberapa tempat memang ngga menyediakan pembayaran cashless. Untuk ambil uang di ATM Thailand pakai kartu dari Indonesia seperti biasa akan ada biaya admin setiap tarik uang.
Meskipun secara umum harga-harga di Thailand kurang lebih sama seperti kota besar di Indonesia, menentukan prioritas adalah cara paling penting biar ngga jebol dompet selama di sini. Fyi, Chiang Mai itu kota yang terkenal sama café dan tempat nongkrong yang buwanyak buwanget. Beneran yang buwanyak, gaes! Di tambah lagi pasar malam itu selalu ada, bahkan hari-hari khusus gitu pasar malamnya lebih gede. Makanya kalau ngga bisa kontrol di bagian ini bisa banget tiba-tiba duitnya udah abis.
Gambarannya, nih, harga makan yang bikin kenyang, ngopi atau ngafe estetik, dan jajan yang buat ganjel perut doang itu harganya kurang lebih sama. Harganya berkisar antara 60-150 baht sekali duduk/orang untuk satu menu. At some point, bisa jadi ngafe malah jauh lebih mahal dari harga makanan itu sendiri. Makanya, biar bisa dapetin semuanya tapi kantong tetep aman adalah harus ada ngalahnya. Misal beli minuman di kafe yang harganya ngga mahal banget, tapi bisa cobain makanan yang enak di resto sambil jajan yang lain atau sebaliknya. Ngga mahal sih kalau dikali ke rupiah, tapi tinggal dikali aja sehari duduk di berapa tempat eheheheh.
Well, kurang lebih gitu, ya, gambaran soal Chiang Mai. Secara umum bisa juga dipakai buat gambaran kalau pergi ke Thailand. Sekilas kelihatan murah meriah, tapi buat jiwa backpacker teriakan hati buat hitung-hitungan tiap kali transaksi, kan, ngga bisa dicuekin juga. Sekali lagi, tips menghemat budget ini ngga masuk di keluarga sultan dan teman-temannya, ya!
Selamat jalan-jalan!
1 Comment
[…] Baca juga: Soal Menyoal Kendaraan di Chiang Mai […]