Cap cip cup kembang kuncup! Gitulah mungkin gampangnya memutuskan mau makan di mana ketika di Semarang. Namanya juga dadakan, tak ada referensi spesifik buat di coba. Syukurnya, dengan rekomendasi dari Google Maps, aku dan Renny tak pernah dapat zonk, WM Belut Hj.Nasimah ini contohnya. Yuk makaan~
Lokasi WM Belut Hj. Nasimah
Lokasi makan ini kami temukan ketika ingin pergi ke Museum Kereta Api Ambarawa, biar searah dari Pekojan jadi ya sekalian lah. Sama-sama belum pernah coba masakan belut sebenernya, tapi kalau udah di lokasi masa iya ngga coba, kan. Beruntung sekali lokasi sungguh strategis, ngga perlu nyelip sana sini. Tepat di pinggir jalan daerah Sampangan, Semarang. Masih pagi waktu itu, sekitar jam 10.30. Kalau ngga salah bukanya jam 10.00. Meskipun tak bisa dibilang besar, tapi lokasinya bisa dikenali dengan mudah karena tulisan yang terpampang nyata di depan.
Pilihan Menu yang Beragam
Ketika masuk aku cukup terkejut, auto lapar mata. WM Belut Hj. Nasimah punya lauk yang buwanyak syekali, sis! Sayur lodeh, bening, mangut, kepala ikan yang gede binggo, oseng, dan banyak sekali gorengan di mana-mana. Meskipun ditata rapi di depan tapi pembeli cukup bilang mau makan yang mana. Tunjuk ini itu dan walla lengkap sudah di atas piring. Aku sengaja pesan mangut belut waktu itu, penasaran sama makanan khasnya. Sedangkan Renny memesan cumi hitam dan tumis bekicot. Kalau aja saat itu kita punya waktu cukup lama, kepala ikan manyung pasti sudah dibabat tanpa ampun. Hiks!



Rasanya enak guys, seriusan, berasa makanan rumahan gitu. Pedas tapi masih bisa ditolerir di lidahku. Sebelum di masak mangut belutnya dibakar dulu, makanya penampakan kulitnya ada gosong-gosongnya. Pun dengan rasa kuahnya berasa ada bau asap. Isinya banyak, satu mangkok bisa dimakan untuk berdua sih menurutku, dagingnya empuk juga. Kayanya aku emang pemakan segala ya, masuk dengan aman sampai ke perut ehehe. Nah, di piring kedua ini ada cumi hitam dan oseng bekicot yang sama-sama dimasak pedas. Seneng banget! Ya gimana ya namanya juga daerah Jawa Tengah, aku masih mikir kalau makanannya dominan manis, but not for this one. Ngga ada yang ngga enak deh kayaknya di sini. Feels like home. Luv!
Trus, karena orang baru yang pertama kali datang, ngeliatin orang keluar masuk dan pilih pilih lauk itu seru. Lebih penting lagi segera pasang kuping bener-bener pas ada yang melipir ke Ibu dan nanyain total harga wkwkw. Bukannya ngga bawa duit, tapi kan judulnya backpackeran alias ngirit, masuk ke sini juga banyakin doa semoga ngga mahal aja hihihi.
Murah Ngga, Sih?
Wah ini yang agak ribet, soal harga. Karena ngga ada daftar menu, langsung tunjuk dan laporan di belakang aku ngga sempat tanya harga per menu. Seingetku, untuk kepala manyung seharga IDR 50k per porsinya atau bahkan lebih tergantung besar kecilnya. Puas banget ini mah, yakin. Untuk belutnya sekitar IDR 15-20k, dan cumi bekicot kena harga 20k sekian sudah termasuk nasi. Belum termasuk gorengan dan minum, ya. Harga yang ngga terlalu mahal menurutku karena worth the taste juga.
Menurutku tempat ini cukup bisa dijadikan pilihan terutama kalau ngga suka makanan manis khas Jawa Tengah. Kalau lagi maen ke Semarang dan emang sejalan boleh banget lah mampir dan cobain menu di WM Belut Hj. Nasimah. Kalau ngga sejalan juga tetep bisa kok diusahakan, apalah artinya jarak. Halaaah~ Selamat makan!
Pingback: Kuliner Semarang Ramah Kantong dan Bikin Nagih – aymentari