Error: No feed found.
Please go to the Instagram Feed settings page to create a feed.
Dengan membawa ransel yang lumayan berat, keliling Penang dilanjutkan ke Kek Lok Si Temple. Berlokasi di Ayer Itam, kami harus menempuh sekitar 30 menit dengan bus bertarif 2 RM/orang. Harga yang cukup murah dengan AC yang dingin. Perjalanan yang tak begitu lama itu cukup menyenangkan, karena cukup banyak penumpang naik turun yang diantaranya murid sekolah dan para pekerja. Mulai memasuki daerah Ayer Itam, gedung-gedung tinggi apartemen mulai mendominasi. Ternyata Kek Lok Si terletak di daerah yang lebih tinggi, di sekitar perbukitan.
Dari tempat turun bus, kita masih harus jalan lumayan jauh, menanjak dan melewati beberapa anak tangga. Selama perjalanan akan ada beberapa kios penjual oleh-oleh dan makanan. Kami datang di weekday jadi cukup sepi, wait, sangat sepi mungkin apalagi ini termasuk daerah wisata. Oh, sepertinya para turis lain cukup pintar memilih waktu datang kemari. Tidak seperti kami yang karena dikejar waktu, harus datang ketika matahari tepat di atas kepala, sekitar pukul 13.00. Sudah bisa dibayangkan, ya? Nah, maka dari itu akan lebih enak kalau datang ketika menjelang sore untuk menikmati Penang dari ketinggian. Kalau bisa sekalian tinggal sampai malam, lihat di beberapa foto tempat ini begitu cantik ketika gelap karena akan banyak lampu menghiasi bangunannya. Tapi jangan lupa cek untuk jadwal transportasi umumnya, ya. Untuk masuk kemari tidak dikenakan biaya apapun.
Sebenarnya kami tidak memiliki motivasi yang kuat untuk datang ke tempat ini. Mengingat Kek Lok Si adalah tempat ibadah orang Buddha kami yakin tak banyak yang bisa dilakukan di sana. Tapi ya gitu, lagi-lagi kemakan feed Instagram, maka jadilah berangkat kita ke sana meskipun jalurnya sedikit jauh setelah lelah berkeliling berburu Street Art Penang. Para wisatawan bebas untuk masuk sampai ke dalam, mengambil foto dan keliling di banyak lokasi karena memang cukup luas. Sayang beribu sayang, ada beberapa tempat yang saat itu ditutup untuk publik karena sedang renovasi. Please remember, tetap hargai para pemeluk agama lain yang sedang ibadah di dalam, ya. Jangan sampai buat keributan karena ketawa ketiwi gitu.
Karena sudah jalan ke atas yang cukup menguras tenaga maka jangan lewatkan kesempatan untuk berfoto di tempat andalan, ya. Bersyukurnya saat itu hanya ada kami dan beberapa turis yang datang berbarengan, jadi kami tidak perlu menunggu lama atau bahkan antri. Ambil foto sebanyak mungkin dengan wajah paling cantik. Yah, meskipun kekucelan dan gosongnya wajah tak bisa berbohong. Tapi kapan lagi bisa menikmati momen itu, kan?
Ngga perlu waktu lama di sana, sekitar jam 14.00 waktu setempat kita kembali turun. Cukup lama menunggu bus saat itu, bersama dengan banyak turis lainnya. Tujuan kita adalah ke terminal Jeti, harganya 2 RM per orang. Dari Jeti, kita akan berpindah bus arah Batu Ferringhi, di sanalah kita akan menginap untuk malam kedua nanti. Oya, kalau mau ke sini dan ada uang saku cukup, lebih baik sekalian lah mampir ke Penang Hill, karena rutenya searah.
Sampai ketemu di Batu Ferringhi!