Pucuk dicinta ulampun tiba, aku mau main river tubing Lekso Adventure untuk pertama kali, hurray! Berawal dari rasa rindu pulang ke kampung halaman, aku menerima tawaran untuk ikutan grand opening acara ini. Dulu pernah main semacam ini pas jaman kuliah di Malang, dan untuk pertama kali di Blitar ada tempat semacam ini sudah pasti bahagia sekali dong aku hehee.
Nah, karena namanya main air, pagi itu dengan sedikit terburu-buru karena bangun kesiangan aku memasukkan baju ganti dan persiapan lainnya asal ke dalam tas dan menembus pagi berangkat jam 07.30 sebelum matahari semakin terik di atas.

Perjalanan ke River Tubing Lekso Adventure
Dibutuhkan waktu kurang lebih satu jam untuk tiba di lokasi. Perjalanan menuju Desa Krisik, Gandusari pagi itu cukup menyegarkan. Hawa dingin yang sedang rajin menyapa membuat hidung lebih semangat menghirup udara. Melewati sawah yang menghijau, jalan yang berkelok, dan juga kebuh teh Bantaran sebelum tiba di basecamp. Dah, pokoknya mirip lah sama kaya di tivi gitu.
Setibanya di pasar Krisik seseorang memanggil. Ya, basecamp Lekso Adventure memang terletak di depan pasar. Jadi untuk kamu yang bingung, letaknya ya di sekitar situ. Kalau dari arah Blitar, letaknya di kanan jalan sebelum jembatan. Searah dengan jalan menuju Rambut Monte dan Sumber Dandang. Ketika aku menoleh melihat siapa yang memanggil, benar saja, aku kenal dia. Salah seorang kakak kelasku dulu waktu MI. Namanya mas Pandu, seorang admin Jelajah Blitar. Dia ini juga kakak dari temanku pas di MI dulu. Ya, sekelas denganku dan Agung. WOW, kecil sekali dunia ini ternyata, pemirsa!

Persiapan Sebelum River Tubing Dimulai
Setelah turun dari motor, aku salami satu persatu orang yang ada di sana. Pertama kali bertemu mereka – sebagian besar lebih tepatnya – terasa begitu awkward. Antara pencitraan, jaga image, atau emang watakku yang seperti itu, entahlah. Aku menjadi pendengar setia dan pengumbar senyum. Haha hihi ketika mendengar mereka bercerita.
Sesi perkenalan, tanya jawab, dan sharing dimulai di belakang basecamp. Dengan beralaskan tikar di pinggir sungai, matahari yang terhadang sedikit mendung, kopi hitam dan susu sapi murni. Mantap soul! I couldn’t ask more! It was a good start. Oya, ditambah dengan beberapa tenda yang terpasang di sekitar. Wuhuuu~
Waktu merambat menuju siang. Kami bersiap untuk turun. Turun ke sungai maksudnya, kan namanya river tubing, coy. Tapi setelah sarapan, dong. Tubing itu perlu tenaga ekstra, makanya sarapan dan minum susu itu perlu. So, pemandu menjelaskan kepada para peserta apa yang harus dan tidak boleh dilakukan selama river tubing berjalan nanti. Begitu juga dengan memasang alat pengaman dengan benar. Meskipun main air begini, tetep pakai sandal atau sepatu, ya. Safety first! Berhubung main sama para content creator, jadi mau ngga mau jadi talent dadakan, yang sama sekali ngga talented haha! Setelah beberapa kali gagal take video, kami berangkat ke lokasi start. Dengan mengendarai mobil kami berangkat bersama. Brrmmm…
River Tubing yang Santuy dan Seru
Perjalanan menyusuri sungai itu dimulai dari Sumber Dandang, dan langsung dibuka dengan terjun dari dam yang tidak begitu tinggi tapi curam dan berhasil memicu adrenalin sejak pertama. Justru dari sini langsung sudah terasa begitu excited! Nah, berhubung tempatnya sedikit berada di atas, jadi jangan kaget kalau ternyata airnya cukup dingin, pemirsa! Tapi seriusan seru dan nagih!

Dari titik awal ke titik finish memakan waktu sekitar 2 jam. Melewati arus sungai yang deras dan naik turun sudah pasti keseruan yang ngga bisa terlupakan. Pemandu juga siap menjaga di beberap titik yang rawan untuk terbalik dan mereka selalu siap kalau ada ban yang ternyata bermasalah. Bahkan kadang mereka juga membuat perjalanan yang terasa sebentar itu menjadi lebih seru.
Selain itu, karena ngga bisa dihindari lewat alur sungai yang mana, karena ya emang cuma satu ini, jadi kadang akan lewat belakang rumah penduduk sekitar. Satu hal yang amat disayangkan dari ini adalah tak jarang kamu akan mencium bau alami pembuangan gitu. Ngga akan lama dan banyak, sih. Tapi sekalinya ketemu jadi merinding, gitu. Anggep aja berani kotor itu baik biar ngga terlalu kepikiran, haha! Setelah itu bisa bilas gosok badan sampe puas dan bersih.
Setibanya di titik finish mobil jemputan sudah menunggu. Lokasinya pas banget di bawah jembatan gitu. Jadi bakalan cantik banget kalau ada yang udah ready ambil foto dari atas hiyaa~ Ya setidaknya bisa nitip buat difotoin sama pemandunya, kok!

What I Got …
Sisa sore itu kami habiskan dengan mengobrol. Dibuka dengan sesi perkenalan lanjutan, sampe ngomongin mantan. Terungkaplah bahwa ternyata si A adalah teman B, B adalah teman C, si A dan C saling kenal juga, dan terus berlanjut hingga Z. Bingung? Gak usah dibayangin. Pokoknya gitu, saling kenal satu sama lain.
Well, Blitar adalah kota yang kecil tak seperti kota tetangga Malang atau Kediri. Kebetulan kami semua yang berkumpul hari itu adalah mantan anak rantau yang masih sering pergi luar kota. Meski tak memiliki tujuan semulia mereka, tapi niatnya adalah bagaimana membagikan manfaat pada kampung halaman. Aku numpang ikut-ikutan aja. Trus, namanya juga temen yang sama suka jalan, jadi bawaanya seharian itu enak aja gitu.

Tapi, satu hal yang aku garis bawahi adalah, kemanapun kamu pergi, kamu tak pernah sendiri. Orang-orang yang suka jalan dan mulai masuk dalam lingkup tersebut, akan sadar bahwa link pertemanan juga semakin luas. Seperti setiap orang yang aku temui di jalan selalu memiliki sisi menarik untuk dikuliti, kalau mereka mau. Pengalaman mereka akan menjadi pelajaranmu nanti. Bersinggungan dengan banyak orang tidak akan merugikanmu. Bahkan manfaatnya akan terasa bila kamu diluar zona nyamanmu.
– Yuns
Aku masih ingat dulu teman pernah bertanya, “Yun, kok kamu bisa gak pernah ngerasa insecure bahkan kamu baru nyampe di tempat ini?” Bohong bila aku bilang tidak merasa insecure di tempat baru. Setangguh apapun wanita, pasti memiliki sisi lemah dan takutnya kan? Dan aku satu dari sekian banyak wanita itu *oke abaikan. Tapi pengalamanku yang bahkan belum seberapa memberiku tanda bahwa all is well because God is good. Beruntungnya adalah selalu ada orang baik yang memang disiapkan untuk kemudian aku kenal. Tapi harus tetep waspada yaa. Be brave, jangan jadi sok berani. ^^