Error: No feed found.
Please go to the Instagram Feed settings page to create a feed.
Transportasi Turki adalah salah satu informasi yang membuatku sedikit frustasi ketika menyiapkan itinerary sebelum berangkat kemarin. Sejak tahu kami akan pergi, aku dengan semangat korek-korek cerita dari blog indo, tulisan bahasa Inggris, grup traveller di Facebook, sampai Instagram. Tapi ujung-ujungnya ngerasa mentok karena aku merasa masih ada yang kurang. Sekarang setelah tau semua di dunia nyata, aku bersyukur, setidaknya informasi dasar yang aku baca cukup membantu. Istilah kerennya, you will never know if you don’t try and see it by yourself.
Nah, sekarang aku mau share juga ke kalian soal transportasi Turki sejauh yang aku alami selama di sana. Semoga cukup membantu buat kasih gambaran ke kalian, ya!
Well, aku mau bahas sedikit tentang tiket pesawat. Kalau kamu udah selesai baca tulisan itinerary Turki sebelumnya, kamu bisa lihat tiket pesawat Jakarta-Turki yang aku dapat cukup murah meriah seharga 4,2 juta PP. Buat kamu yang pertama kali mau pergi ke luar negeri, mungkin beberapa tips ini bisa membantu.
Untuk transportasi Turki yaitu bus dalam kota akan lebih mudah dan murah kalau kita beli kartu untuk transportasi selama di Turki. Dan satu kartu ini ngga bisa dipakai di seluruh Turki, ya. Jadi antara Istanbul, Ankara, dan İzmir contohnya, mereka punya kartu masing-masing. Opsi lain kalau kamu ngga berniat beli kartunya adalah dengan beli di mesin untuk sekali jalan. Kalau dihitung masih ngga terlalu mahal tapi akan lebih berasa kalau kamu harus banyak pergi-pergi, gitu.
Pengalaman pribadiku kemaren, karena ngga terlalu lama di satu kota, aku ngga beli kartunya. Untungnya beberapa bus menerima uang cash, jadi naik dulu trus bayar seharga 4,5TL per orang sebelum turun. Sayangnya ngga semua sopir mau terima cash, dan kami baru tau setelah naik bus yang kesekian kali. Karena kepepet dan ngga mungkin turun lagi, akhirnya kami belaga bego dan coba nanya-nanya gimana caranya. Tapi you know, bus kan ngga bisa berhenti lama dan penumpang lain nungguin buat naik juga, akhirnya digratisin sama pak sopir. Tenang, guys, kami ngga cheating setiap naik bus, kok. Paling sekitar 2x atau 3x ataau…. Ngga deh, ngga pernah lebih dari itu hahahaa. Itupun juga pas di Istanbul dan Ankara, doang. Mohon maaf dan terimakasih pak sopir dan Turki. I love you!
Demi menghemat pengeluaran seminimal mungkin tapi bisa menjangkau banyak tempat di Turki, cara paling enak adalah dengan naik bus antarkota. Ngga perlu ikut tur, ngga perlu naik pesawat dan harganya terjangkau. Tapi yang harus kamu pertimbangkan adalah waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lainnya.
Selama di sana, kami tiga kali naik bus antarkota ini. Dari Göreme-Ankara, İzmir-Bursa, dan yang terakhir Bursa-Istanbul. Dari ketiga ini kebetulan kami pakai bus dari company yang berbeda-beda yaitu Kamil Koç, Kale Seyahat, dan Uludağ. Dua kali kami pesan langsung di konter di terminal terdekat, dan satu kali kami beli online di website Obilet. Pesan lewat website ini menurutku paling enak. Kamu bisa cek pilihan bus yang banyak bangeet dengan rentang harga yang bervariasi. Saranku adalah …
So far, selama naik bus antarkota ini kami selalu dikasih snack sama minum. Trus pas sebelum masuk Ankara, ada pengecekan paspor di tengah jalan, tapi ngga terjadi di kota lain. Dan sekali lagi, mereka akan sangat tepat waktu dengan jadwal yang tertera. Kalau penumpang sudah naik semua akan langsung cus berangkat. Ngga ada istilah ngetem. Satu pengalaman pas di Bursa kemaren, bus datang telat sekitar 30 menit lebih. Then, you know what? Hampir semua penumpang ngomel sampe mereka complain ke company. Aku sama Sasnita cuma duduk manis berjemur di bawah matahari pagi yang hangat sambil dengerin mereka ngomel. Plus, pemandangan babang ganteng yang ikutan nunggu sambil mondar mandir depan mata. Duuh nyeesss adeem~
Pilihan transportasi lain yang ngga kalah enaknya adalah metro/LRT yang bisa ditemukan di kota-kota besar. Kemaren kami coba naik ini pas di Istanbul, İzmir dan Ankara. Untuk yang satu ini kami ngga mungkin cheating kaya naik bus, guys, wkwkwk. Tentu saja karena ngga bisa masuk stasiun tanpa tap kartu dulu. Nah, beli tiket sekali jalan bisa di loket depan, kalau ngga ada ya beli tiket di mesin-mesin dekat pintu masuk. Harganya sama murahnya kaya naik bus.
Agak sedikit beda sama metro, tram ini lebih kece dari bentuknya ehehe. Bahkan di Istanbul tram jadi objek foto yang canteeek. Kemaren kami nemu dan sempet naik pas di Istanbul karena aksesnya yang gampang. Sayangnya, di rush hour tiket di mesin penyedia ngga selalu available. Ada beberapa orang yang stay di dekat mesin dan sengaja jual kartu ini, semacam calo gitu lah. Tapi kadang harganya ngga beda jauh banget asal pinter nawar. Lucunya, karena tram ini punya jalur khusus di jalan raya gitu, stasiunnya juga kaya cuma di pinggir jalan dibatasi pagar tapi tetep ada pintu untuk tap kartunya.
Nah, pas di Istanbul kemaren kami mau nyebrang dari Beyoğlu ke Fatih. Tiket untuk naik tram habis dan kebetulan pas rame banget. Iseng-iseng kami mau coba nyelip lewat jalur kereta tanpa tap kartu, gitu. Sepanjang percobaan kami ngakak terus, antara takut ketahuan satpam yang jaga di sana sekaligus malu diliatin orang yang lagi nunggu kereta. Di satu sisi eman banget karena kalau nyelip cuma butuh beberapa langkah dan pagarnya ngga panjang. Tapi sebagai turis yang baik akhirnya kami nyerah dan naik bus, transportasi yang tersedia saat itu. Eh, pas naik bus malah harus beli kartu lagi. Apa mau dikata, pasang wajah bloon aja trus digratisin wkwkwkw cuma 5 menit doang nyampe, kok.
Pilihan terakhir untuk transportasi Turki yang harganya bikin menangis adalah taxi. Sayangnya ini adalah transport paling gampang yang pasti ada di mana saja. Bahkan ada beberapa tombol tersedia di pinggir jalan buat panggil taxi. Ngga usah ditanya berapa kali kami naik taxi selama di Turki. Bukannya males jalan nunggu bus dan kereta, tapi karena barang bawaan yang cukup melelahkan buat digendong dan diseret. Juga, karena cuaca dingin, ya pilihan paling jitu adalah taxi.
Starting rate untuk taxi ini mulai dari 5-7TL, guys. Dan mereka ngga akan dengan sengaja ajak kamu lewat jalan yang muter-muter ngga jelas jadi bayar lebih mahal, gitu. Pasti direct ke tempat tujuan. Kok tau? Iya, kami sengaja pasang maps selama di jalan dan emang gitu rutenya. Tenang aja, kalau duit cash ngga cukup buat bayar, mereka menerima cashless.
Transportasi Turki terakhir yang bisa jadi pilihan kalau ternyata waktu mepet untuk naik bus antarkota adalah pesawat. Ya ngga dipungkiri harganya memang lebih mahal. Kalau kamu ambil tour, tentu akan naik bus terus dari awal sampai akhir. Beruntungnya kemarin arrange sendiri, jadi bisa ngerasain naik pesawat lokal di sana yang harganya menurutku worth it. Hampir sama kaya pesawat warna merah di Indonesia, gitu deh. Pilihan yang murah ada Pegasus, tapi kalau yang mau enak dikit dan tentu lebih mahal bisa pakai Turkish Airlines. Inget, bandingkan dulu berkali-kali sama harga bus dan pertimbangan waktu, ya!
Then, what else? Oh, kalau di kota-kota kecil, gitu, ada transport umum namanya dolmuş. Kalau ngga salah kemarin lihat pas di terminal Selçuk. Sayangnya kami ngga sempet cobain karena waktu yang mepet.
Tips terakhir adalah, di tempat-tempat yang less touristy seperti Ankara ngga banyak yang bisa bahasa Inggris. Panduan paling enak adalah ikutin Google Maps dan bisa cek langsung seluruh pilihan transportasi umum yang tersedia di sana. So far, it helped us a lot daripada GPS (gunakan penduduk sekitar) ehehe.
Selamat berpetualang!
1 Comment
[…] hai! Semoga ngga bosen, ya, baca ceritaku soal Turki. Well, setelah cerita tentang transportasi Turki, kali ini aku mau share sedikit cerita soal penginapan dan makanan selama di Turki kemaren. Buat […]