Error: No feed found.
Please go to the Instagram Feed settings page to create a feed.
Kalau diingat-ingat lagi aku sudah ngga ingat kenapa awalnya memutuskan buat datang ke Doi Inthanon. LOL. Sepertinya pas cari referensi destinasi di Chiang Mai kemarin baru ketemu tempat satu ini. Baru paham juga kalau ternyata Doi Inthanon adalah puncak tertinggi di Thailand. Makin penasaran, aja, kaya gimana tempat wisata yang terkenal satu ini. Cuusss~
Doi Inthanon adalah salah satu taman nasional yang ada di Thailand. Lebih tepatnya berada di Provinsi Chiang Mai. Tentu saja lokasinya ngga berada di pusat kota, melainkan di bagian barat daya. Kata gugel mep, sih, kalau naik motor bisa ditempuh sekitar dua jam. Itu katanya peta, yaaa… kalau aku kemarin sepertinya butuh sekitar 2.5 jam naik motor dari pusat kota sampai ke lokasi penginapan. Sendirian hiks.
Iyaaa capeeek pwool! Bukan karena nyetirnya sebenernya, guys, tapi lebih ke rute perjalanannya. Kalau kamu pembalap udah pasti seneng banget nglewatin rute ini karena cenderung lurus mulus dan sepi. Tapi kalau aku yang nyetir, bukan hanya ngga berani lebih dari 90km/h tapi juga malah bosen selama di jalan. Kayanya kalau ada temen hidup bakal lebih menyenangkan perjalanannya ehehehhhehe.
Seperti biasa, perihal kendaraan ini ada banyak sekali pilihan yang ada di kota. Mau dari sewa, ikut tur, atau naik songthaew atau angkot gitu. Nah, karena aku naik motor di perjalanan kemarin, jadi aku mau share tentang sewa motor aja, ya!
Baca juga: Soal Menyoal Kendaraan di Chiang Mai
Dari pengalamanku kemarin, ada beberapa hal penting yang cukup membantu kalau kamu mau sewa motor; tergantung tempat sewanya, ya. Pertama cari sesuai kebutuhan dan kemampuan. Kemarin aku ditanya mau dipakai ke mana aja motornya, dan aku bilang tujuannya ke Doi Inthanon. Kata pemiliknya akan lebih enak kalau motornya pakai yang di atas 125cc karena jalannya akan menanjak dan jauh. Aku sejujurnya ngga paham banget soal permotoran dan beda kapasitas ini. Dari beberapa referensi, sih, pada bilang 125cc udah cukup kalau mau dipakai ke Doi Inthanon. Yaudah aku ngikut apa yang netizen bilang.
Selain ngikutin referensi, aku sejujurnya juga agak mikir karena dari budget pasti lebih gede dan ngga cocok di kantong, apalagi ngga bisa share cost. Ini hal kedua yang harus dipikirin. Akhirnya aku bilang aku udah biasa nyetir dan bakal aman insyaa allah. Yaudah, deh, setelah itu si pemiliknya minta paspor buat di copy sebagai jaminan. Bukan ninggalin paspor, ya! Nah, pas tau kalau aku dari Indonesia, doi tiba-tiba bilang kalau beberapa orang Indo terkenal sebagai pro driver wkwkwk. Akhirnya doi lebih lega buat merelakan motor itu aku pakai. Ohya, kemarin aku pakai motor Honda Click (semacam vario) yang masih lumayan baru dengan harga 300 baht/hari. Inget, ya, aku pergi pas high season jadi sebenernya ada beberapa tempat yang kasih harga lebih murah tapi udah habis duluan.
Nah, kalau ngomongin soal akomodasi ngga perlu susah sana sini. Area Doi Inthanon ini sungguh luas dan ada banyak sekali tempat yang bisa jadi pilihan. Kalau kamu anak alam banget dan punya perlengkapan camping sendiri, ada beberapa campsite yang disediakan. Satu diantaranya yang tempatnya enak adalah di Visitor Centre and Campsite yang juga menyediakan sewa tenda dan segala perintilannya. Selain itu bisa juga camping di beberapa spot dekat air terjun gitu. Masalah harga aku kurang paham, ya. Info seputar Doi Inthanon bisa dicek di sini, meskipun kurang update. Kalau ngga langsung datang ke lokasi aja, asal ngga high season sepertinya spot juga aman.
Kalau kamu ngga mau terlalu ribet dengan camping, banyak banget pilihan yang lebih mihil semacam glamping. Dari segi fasilitas, lokasi, dan pemandangannya ada beragam. Tentu saja harga juga berpengaruh. Yawes, cocokin sendiri sama kantong masing-masing. Ngga mau dua-duanya? Owalaah, kok ribet rek! Ehehe candaaa deng! Ada beberapa hostel-hostel juga, kok. Pokoknya harus rajin cari infonya, ‘kay?
Anyway, fyi, banyak dari akomodasi di Doi Inthanon yang ngga bisa ditemukan di aplikasi. Mereka lebih gampang dicari lewat Facebook, semacam website lokal, atau malah telepon langsung. Pengalamanku kemarin pas cari penginapan adalah syusyah syekali, Bund! Bukan hanya karena kebetulan high season yang buat banyak tempat penuh, tapi juga effort yang harus chat satu persatu beberapa tempat dari Facebook. Akhirnya aku dapat tempat di The Camp Inthanon dengan harga mihil permalamnya yaitu 1400 baht (lebih mahal karena high season), terus bookingnya lewat Roomscope.
Hal terakhir yang mau aku bagikan di tulisan pertama soal Doi Inthanon adalah tiket. Harganya bisa langsung dilihat di gambar, ya. Loket ini tempatnya di persis depan gapura selamat datang Doi Inthanon. Sebenernya ada lokasi satu lagi sebelum ke area puncaknya. Tapi karena aku udah beli duluan di bawah, pas sampai atas aku ngga beli lagi. Tinggal tunjukin aja tiketnya, makanya jangan sampai hilang. Punyaku kemarin, sih, sejujurnya keselip di kamar karena aku ngga tau kalau ada loket kedua. Tapi aku bilang aja udah beli dan tunjukin bukti foto di loket pertama dan sebutin tempat penginapannya apa.
Ohya, kalau ngga salah denger, tiket ini bisa dipakai dua hari, deh. Jadi simpen baik-baik biar ngga bayar-bayar terus. Dan jangan lupa bawa uang cash selama di Doi Inthanon. Meskipun internet lancar jaya, tapi bahkan di loket ini ngga terima scan pakai aplikasi bank lokal.
Segini dulu, deh, kayanya ya biar ngga capek bacanya. Soal destinasi yang harus didatangin apa aja selama di sini, aku share di tulisan terpisah, ya!
Happy traveling!
5 Comments
Mantap, cari nyun teman hidup, biar supaya angin sepoi²
otewe~
Nitip jejak. Kalau ke thailand kita coba…
siaaap, insyaa allaah bisa lah yaa, deket ini ehehe
[…] cerita Doi Inthanon Thailand biar ngga sekedar otewe, di tulisan ini aku mau bagi-bagi sedikit info tempat apa saja yang bisa dikunjungi selama di sini. […]