Skip to content

13 Hari di Jepang, Ke Mana dan Habis Berapa?

    Ohayooo Mina-san! 😂

    Hah, siapa sangka bisa mencukupkan tabungan dan menginjakkan kaki di negara penjajah Indonesia jaman dulu wkwkwkw. Aku bukan wibu, ngga ngerti banget sejarah Jepang tapi pengen ke sini karena seliweran di sosmed makanan mereka yang kawaii dan looks tempting. Ada yang sama? Cuung!

    Hmm, anyway mungkin sebelum ngomongin budget yang bikin sakit kepala meskipun liburan udah kelar (LOL) kita bahas yang lain dulu. Yaitu tentang cara paling gampang kalau kamu mau merencanakan itinerary. Aku secara pribadi ngga begitu suka kalau terlalu strict to the schedule. Namun karena negara yang kita datangi ini adalah hal yang baru, maka riset sangat perlu. Sayangnya, semakin cari tahu justru semakin pusing karena info yang terlalu banyak, belum lagi kalau ngecek detail transportasi di sana. Boom! 

    Alright, ada satu hal yang aku pelajari; ngga semua tempat di sosmed harus kita datangi, ngga ke tempat mainstream ngga akan buat liburan jadi sepi. Well, I mean… kan kita punya banyak source, kalau harus ke semua tempat yang direkom orang, pasti keteteran dan 2 minggu ngga akan cukup. Jadi selalu utamakan tempat yang emang pengen pake banget, cari info detailnya, dan masukin list. Sisanya? Enjoy Japaaan! Like seriously, the vibe and all parts of this country offer a different ambience. 

    japan atmosphere

    Kalau aku patokannya adalah ‘makan apa dulu enaknya?’. Ini berlaku paling sering ketika pergi ke Tokyo, Kyoto, dan Osaka. Dari tempat makan yang kami datangi, baru deh eksplor apa yang menarik di sekitarnya, seberapa jauh dari tempat yang ingin didatangi, dan sebagainya. Mungkin terlihat random (emang lol) tapi siapa peduli? Jepang punya semua yang pendatang mau, jadi terserah kamu pengennya apa. Ngga usah terlalu ngikut apa yang orang rekom karena ngga semua cocok. Gitu deh pokoknya ya. So, set your own itin!

    Okay, are you ready for the sensitive part? 

    Berapa budget yang harus disiapkan untuk bisa ke sana? SIAPIN SEBANYAK MUNGKIN! Maap, pake caps lock eheheh. Yaa maksudnya sebanyak apapun budget yang kamu siapkan, bisa banget dihabisin di sana wkwkwk. Makan ini itu, pergi sana sini, belanja belinji, ehhh tiba-tiba kosong LOL. Kalau kataku sih, jangan langsung percaya kalau ada yang bilang Jepang itu murah, well bisa jadi sih di beberapa aspek, tapi buat kantongku tetep aja masih mahal. Ngga peduli kurs lagi turun, kalau ditotal habisnya ngga sedikit.

    Let’s spill the budget and raw itinerary!

    Selamat Datang di Kawaguchiko

    Perjalanan dimulai dari Bangkok ke Narita dan dilanjut ke Kawaguchiko. Kami memutuskan stay semalam di area ini karena memang pengen banget liat Fujisan dan keliling dari pagi. Pertimbangan lain kenapa ngga daily trip Tokyo – Fuji karena biar sekalian capeknya otewe, dan ngga merasa perlu ikut daily trip karena ngga semua tempat mau kami datangi. Intinya bisa liat Fuji dah beres!

    *blue highlight means price for two people

    Eksplor Indahnya Alam Nagano

    Prefektur selanjutnya yang aku persiapkan detailnya dari awal adalah Nagano. Sebetulnya ngga di ibu kotanya, tapi justru di kota kecil bernama Matsumoto. Alasan pergi ke tempat ini adalah mau kabur dari hiruk pikuk Tokyo yang ngga ada matinya. Cerita lengkapnya tungguin, ya, banyak banget yang mau aku share!

    Oya, please pertimbangkan untuk stay di sini lebih dari sehari, jangan kaya aku yang baru sadar bagusnya Nagano setelah semua ter-booking. 

    Transit Sehari di Kanazawa

    Nah, kali ini mampir ke Kanazawa lebih karena transit dari Toyama sebelum menuju Kyoto. Bisa banget kalau mau langsung, tapi so far dari riset yang aku lakukan cara paling mudah dan cepat adalah pakai shinkansen. Yaa… aku lebih pilih pakai duitnya buat eksplor prefektur lain, sih. Ditambah lagi bisa istirahat sebentar setelah seharian naik turun gunung. Kalau kamu ada budget lebih gaskeun ambil keduanya. 

    Mewajibkan Diri ke Kyoto

    Selanjutnya, ngga usah dikasih alasan tapi seperti menjadi sebuah kewajiban seorang first timer buat mampir ke Kyoto, ngga sih? Di pikiranku, Kyoto itu punya vibes yang lebih seru dibanding Tokyo, dari segi keramaian dan destinasi wisata. Tapi, apakah benar seperti itu pemirsa? 

    Pulang dari Osaka

    Akhirnya sampai di tujuan terakhir yaitu Osaka. Kenapa ke sini? Yaaa, mon maap kan tiket pulangnya dari Kansai eehehe. Saranku jangan ambil tiket PP dari prefektur yang sama, ya. Either dari Tokyo – Osaka atau sebaliknya akan lebih enak dan hemat ongkos bolak balik. Osaka tuh kaya penutupan Jepang yang nyantai tapi bikin capek, sekaligus jadi ngerti kalau next time ‘ngga dulu.’ Kenapa gitu? Mohon ditunggu 🙏

    Yay, finally selesai sudah rincian pengeluaran di Jepang selama 13 hari. Kurang lebih habis segini, gaes, belum termasuk belanja belinji yang aku pribadi ngga sampe abis sejuta. Harga tiket sebetulnya dapat under 5jt pp kemarin, tapi karena ada cerita seru (tulisan lain lagi ya ehe) jadinya harus beli tiket dadakan. 

    Kalau ada yang kurang boleh banget langsung komen, semoga kepake yaa gambaran budgetnya!

    Arigatooo!

    1 thought on “13 Hari di Jepang, Ke Mana dan Habis Berapa?”

    1. Pingback: Ke Kamikochi Dijamin Bikin Happy! – aymentari

    Leave a Reply